Sabtu, 27 April 2013

AVR (Automatic Voltage Regulation),Cara Memasang AVR,Cara Menyetel AVR.

Sobat Blogger, Sebelumnya saya minta maaf kalau lama menghilang karena banyak kesibukkan.
Kali ini saya akan coba sharing masalah AVR (Automatic Voltage Regulation).

AVR ini adalah komponen elektronik/Listrik yang lebih tepat jika kita sebut Regulator Module.
Dalam dunia kelistrikan banyak sekali sistem yang menghendaki kita menggunakan AVR.
Namun pada bahasan saya kali ini kita hanya akan membicarakan tentang penerapannya pada Generator.
AVR sendiri memiliki banyak macam typenya, antara lain AS 440, MX 321, SX 460.
Bagaimana cara kerja AVR, inilah dia yang sering orang pertanyakan.
Mula-mula generator itu kita putar (menggunakan Engine) Tentunya, maka pada generator rotor akan terjadi pemagnetan yang kemudian diinduksikan ke generator stator. Generator stator mengeluarkan tegangan listrik. Nah tegangan listrik ini berubah-ubah sesuai dengan kecepatan pemutarnya (Engine), untuk menjaga agar tegangan yang dihasilkannya tetap stabil maka output generator stator kita masukkan ke AVR yakni pada Pin 7 dan 8 untuk tipe AVR single Phase. Sedangkan untuk AVR 3Phase kita masukkan pada Pin 6, 7, dan 8. Setelah AVR menerima signal tegangan dari out-put generator stator, AVR akan menganalisa masukkannya dan membandingkan dengan setingan yang kita berikan. Selanjutnya ia akan mengeluarkan tegangan dari Pin X dan XX yang kita berikan ke kumparan atau gulungan Exciter Stator guna penstabilan pemagnetisasian pada generator rotor. Jika pemagnetisasian pada rotor stabil maka induksi pada generator stator stabil, dengan demikian maka otomatis tegangan yang dihasilkan ( Tegangan Out-Put ) akan stabil juga.





Berikut Cara Menyetel AVR.
Setelah kita memasang atau mengganti AVR maka langkah selanjutnya adalah persiapan untuk mengetes apakah AVR berfungsi dengan baik atau tidak.
Pertama : Yakinkan semua koneksien ke AVR sudah benar dan tidak longgar agar tidak terjadi loncatan bunga api saat AVR bekerja.
Kedua   : Perhatikan semua setelan yang berupa jumper, sudah sesuai kebutuhan atau belum. (Jumper kW, HZ, kutub magnet, dan sensing.
Ketiga   : Running atau jalankan engine dengan speed 1500 atau 1800 RPM sesuai kebutuhan. (Pada langkah ini AVR jangan dikonek dulu kabel sensing dan kabel eksitasinya).
Keempat : Setelah engine beroperasi normal dengan speed yang diinginkan maka matikan engine dan kemudian pasang kabel sensing dan kabel eksitasinya.
Kelima  : Putar trimer setelan VOLT ke arah minimum atau putar kiri sampai habis.
Keenam : Running kembali Enginenya dan ukur Out-Put nya pakai AVO meter, setel voltase sesuai dengan yang kita kehendaki dengan memutar kembali trimer VOLTnya ( Biasanya 380 Volt untuk 3Phase atau 220 Volt untuk single phase ).


SELAMAT BEKERJA, SEMOGA SUKSES


Tidak ada komentar:

Posting Komentar